Home » » Prinsip Dasar Penulisan Berita

Prinsip Dasar Penulisan Berita


Setelah anda memahami pengertian dari berita yang telah dibahas pada posting sebelumnya, selanjutnya adalah mengetahui tata cara Penulisan berita.
Pada prinsipnya mengolah informasi adalah penulisan laporan dari fakta- fakta yang diperoleh di lapangan untuk di jadikan berita. Oleh karena itu bentuk tulisannya tergantung dari media publikasi yang akan digunakan. Apakah akan dipublikasikan ke khalayak melalui koran, majalah, disiarkan melalui siaran radio, siaran televisi atau melalui media lainnya seperti internet dan sebagainya, format penulisan harus disesuaikan dengan karakteristik dan format media tersebut Agar laporan/penulisan mengandung prinsip kejujuran, maka semua peryataan yang ditulis harus sepenuhnya nyata dan benar. Kutipan dikutip kata demi kata secara harfiah.

Berikut tata cara penulisan dalam suatu berita :

Akurasi/Kecermatan.
Kecermatan/akurasi sangat berkaitan dengan kredibilitas, dan hal ini merupakan dasar dari segala penulisan jurnalistik. Akurasi ini dipengaruhi banyak faktor diantaranya batas waktu penyerahan berita ke media masa (Deadline),
Faktor ini akan membuat penulisan yang terburu-buru, sehingga akan mengurangi ketelitiannya. Faktor kekurangan informasi, tidak melakukan chek and rechek informasi yang diterima juga menjadi penyebab kurang cermatnya tulisan. Penyebab lain yang membuat tulisan kurang akurasinya yaitu karena fakta diperoleh dari sumber tunggal dan tidak ada sumber pembanding Atau juga karena banyak sumber informasinya, sehingga terlalu banyak fakta dan beragam. Hal ini akan menyebabkan kesulitan dalam memilih fakta yang paling benar dan akurat.
Agar penulisan berita akurat, maka harus menggunakan prinsip: Seluruh berita harus benar 100% seperti kenyataanya; Seluruh pernyataan tentang fakta atau opini harus disebutkan dengan jelas siapa sumber beritanya.
Dalam menjaga akurasi berita, maka disarankan agar wartawan dalam memperoleh fakta melakukan hal-hal sebagai berikut :
a.Peroleh fakta yang benar, tinggalkan/buang fakta yang meragukan.
b.Periksa (chek and rechek) kebenaran fakta dan lakukan verivikasi.
c.Jangan menyiarkan desas desus, pastikan kebenarannya.
d.Pastikan sumber informasi dan fakta dapat dipertanggungjawabkan kewenangan dan keabsahannya.
e.Hati-hati dalam membuat atribusi untuk kutipan
f.Konfirmasi/periksa referensi dari buku-buku dan dokumen yang digunakan.

Keseimbangan.
Penulisan berita harus menggunakan prinsip keseimbangan, sehingga tidak memihak dan Keseimbangan berita ini juga menentukan kredibilitas jurnalis. Berita yang seimbang (balanced) akan memuat dua sisi pihak yang berkepentingan, sehingga diperoleh keadilan.
Berita yang tidak seimbang memiliki kelemahan- kelemahan diantara contohnya adalah condong ke pihak penguasa sehingga kurang memperhatikan kepentingan masyarakat atau sebaliknya; Terlalu cepat menuliskan informasi padahal belum semua pihak dihubungi untuk mendapatkan data yang lengkap dan seimbang; Ketidak seimbangan diakibatkan oleh visi penulisan yang condong pada aspek human interes dari pada mengedepankan fakta.
Untuk menghasilkan berita yang seimbang, beberapa pernyataan berikut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yaitu: Tak mungkin sebuah berita adil tanpa memperhatikan fakta dari masalah pokoknya; Tak mungkin menghasilkan berita yang adil dengan memuat informasi yang kurang relevan tapi mengorbankan fakta-fakta penting; Prinsip keseimbangan akan terabaikan bila secara sadar maupun tidak berita itu menyesatkan atau membohongi khalayak; Berita tidak seimbang bila dalam penulisannya wartawan memasukkan emosi yang menyebabkan bias dari dalam dirinya dengan menggunakan kata-kata yang merendahkan atau memojokkan, memuji atau mengunggulkan. Selain itu dalam usaha menulis berita yang seimbang cobalah Memuat semua sisi pandang (angle) terhadap persoalan yang diberitakan, Dengan demikian akan diperoleh obyektivitas; Menghindari pendapat editorial, karena editorial ada tempatnya sendiri yaitu di kolom editorial atau tajuk.

Kelengkapan.
Berita yang lengkap akan memuat semua informasi penting yang berkaitan dengan pokok masalah. Dengan demikian khalayak akan mengetahui inti persoalan, latar belakang dan konsekuensi serta dampaknya.
Berita yang ditulis dengan lengkap akan mengandung jawaban atas pertanyaan 5w+1H, yaitu :
a.What : Peristiwa apa yang terjadi
b.Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian
c.When : Kapan peristiwa terjadi
d.Where : Di mana peristiwa terjadi
e.Why : Mengapa peristiwa terjadi
f.How : Bagaimana peristiwa terjadi

Kejelasan dan Ringkas.
Berita harus jelas dan ringkas. Berita yang Jelas dan ringkas akan mudah dipahami khalayak sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Untuk menulis berita yang jelas, wartawan harus memahami benar berita yang ditulisnya serta menghilangkan sesuatu yang masih meragukan, tulislah hal-hal yang sudah pasti kebenarannya.
Wartawan harus sadar tentang pembacanya sehingga dapat mengembangkan tulisan dengan bahasa yang sesuai dan tidak membingungkan pembacanya. Tulisan berita yang ringkas akan membuat pembaca dapat memahami isi berita dengan cepat, Oleh karena itu berita agar ditulis dengan kalimat yang singkat. Kalimat yang panjang apalagi sampai beranak cucu akan membuat lelah pembaca bahkan akan membingungkan. Hal ini akan mengakibatkan pembaca sulit memahami isi beritanya namun harus tetap memperhatikan tata bahasa yang baik dan benar. Dalam penggunaan kalimat dapat dipakai patokan bahwa kalimat pendek terdiri dari 1 – 10 kata, kalimat sedang terdiri dari 11 – 20 kata dan kalimat panjang terdiri dari 21 – 30 kata.

Obyektivitas dan berdasarkan fakta.
Berita yang obyektip dan berdasarkan fakta adalah berita yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Fakta dalam jurnalistik terdiri dari: Kejadian nyata (real event), Pendapat (opinion) dan Pernyataan narasumber.
Dalam penulisan berita dapat digunakan konsep penulisan sebagai berikut ini.
1)Bahasa yang dipakai harus komunikatif ( bahasa tutur )
2)Tulis seperti apa yang kita katakan ”Write the Way Your Talk ”
3)Satu ide satu kalimat
4)Menggunakan kalimat tunggal
5)Penulisan singkat, padat, tajam (Short, Sharp & Strenght)
6)Sebaiknya menggunakan kalimat positif
7)Menggunakan kalimat aktif ( Subjek Predikat Objek )
Sedangkan gaya penulisan dapat digunakan konsep penyajian mulai hal-hal yang penting sampai yang kurang penting dengan memperhatikan prinsip segitiga terbalik untuk berita yang terikat waktu dan segitiga tegak dari yang kurang penting menuju ke yang penting untuk berita yang tidak begitu terikat dengan waktu.

Semoga tulisan diatas bermanfaat.
Diambil dari berbagai sumber.
Blog, Updated at: 9:47:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014. nubie abdee - All Rights Reserved
Template by seocips.com
Template Published by template.areasatu.com
Powered by A1
Back to top